Apa itu Co-Working Space ?
Co Working Space adalah.............
Co Working Space adalah.............
Kalian tahu Saat jaring-jaring koneksi internet semakin melebar,
dunia digital semakin membesar. Ruang- ruang di dunia maya ini menyedot banyak
orang tenggelam dan terkoneksi di dalamnya. Namun keterikatan pada dimensi
lokal nyata tidak dapat dipungkiri. Kebutuhan akan suatu ruang
untuk kantor kerap identik dengan biaya sewa yang mahal atau dana pendirian
perusahaan yang tinggi. Muncullah co-working space. Istilah ini bukanlah
sesuatu yang baru. Co-working space telah marak di sejumlah negara sejak
sekitar satu dekade yang lalu. Di Indonesia, co-working space juga telah ada di
sejumlah kota seperti Jakarta, Bandung, Depok, Yogyakarta, Bali serta Malang.
Meskipun demikian, jumlahnya masing terbilang kecil dibandingkan jumlah pelaku
start-up.
Tetapi,Banyak orang
awam yang mungkin belum mengerti tentang istilah itu. Untuk menambah
pengetahuan kita bersama, yuk guys kita ulas sedikit tentang Co-Working
Space dan Co working Space adalah sebuah jaringan antar berbagai ruang kerja di
seluruh dunia. Co-Working space ini bukan seperti kantor-kantor pada umumnya
yang membuat para penghuninya penat dan jenuh karena kegiatannya. Co-Working
Space biasanya sebuah tempat kerja bernuansa cafe dimana komunitas pekerja
berorientasi hasil berkumpul. Misalnya seorang seniman, pebisnis, ataupun
pengembang software.
Dalam konteks
kesederhanaannya , co-working space
merupakan istilah untuk menyebut lokasi para pelaku star-up untuk bekerja.
Biasanya co-working space bersifat terbuka karena bisa digunakan semua orang
untuk bekerja dengan cara menyewa. Kelebihannya co-working space bersifat jauh
lebih ekonomis jika dibandingkan dengan menyewa gedung, ruang meeting di hotel,
atau menghabiskan waktu berjam-jam di kafe atau restoran. Pemilik co-working
space biasanya menawarkan paket keanggotaan tertentu untuk para penyewa atau
pengguna. Misalnya penyewaan harian atau bulanan.
Perkembangan Start Up Company di
Indonesia
Startup merupakan
serapan dari Bahasa Inggris yang berarti tindakan atau proses memulai sebuah
organisasi baru atau usaha bisnis. Menurut Wikipedia, Startup merujuk pada
perusahaan yang belum lama beroperasi. Perusahaan-perusahaan ini sebagian besar
merupakan perusahaan yang baru didirikan dan berada dalam fase pengembangan dan
penelitian untuk menemukan pasar yang tepat. Mulai berkembang akhir tahun
1990-an hingga tahun 2000, nyatanya istilah Startup banyak dihubungkan dengan
segala yang berbau teknologi, web, internet dan yang berhubungan dengan ranah
tersebut karena istilah Startup sendiri mulai popular secara internasional pada
masa buble dot-com.
Perkembangan Startup di Indonesia bisa dikatakan cukup
pesat menggembirakan. Setiap tahun bahkan setiap bulan banyak founder-founder
(pemilik) Startup baru bermunculan. Potensi pengguna internet Indonesia yang
semakin naik dari tahun ke tahun tentunya merupakan suatu lahan basah untuk
mendirikan sebuah Startup. Berdasarkan beberapa riset, pada tahun 2013 saja
diperkirakan pengguna internet di Indonesia mencapai 70 juta orang, bisa
dibayangkan berapa jumlah user internet Indonesia beberapa tahun kedepan.
Selain itu daya beli masyarakat yang meningkat seiring dengan naiknya
pendapatan perkapita masyarakat Indonesia ikut mempengaruhi perkembangan industri
digital. Startup di Indonesia digolongkan dalam tiga kelompok yaitu Startup
pencipta game, Startup aplikasi edukasi serta Startup perdagangan seperti
e-commerce dan informasi.
Di Indonesia sekarang ini telah banyak berdiri komunitas
founder-founder Startup. Seperti Bandung Digital Valley
(bandungdigitalvalley.com), Jogja Digital Valley (jogjadigitalvalley.com),
Ikitas (www.ikitas.com), Inkubator Bisnis di Semarang, Stasion (stasion.org)
wadah bagi Startup lokal kota Malang, dan masih banyak lagi yang lainnya.
Dengan adanya komunitas ini tentunya akan memudahkan para founder untuk saling
sharing, membimbing bahkan untuk menjaring investor. Para founder dapat pula
mengikuti kompetisi yang diadakan oleh beberapa perusahaan seperti Telkom untuk
menjadi investor mereka.
Hal yang paling utama untuk mendirikan Startup adalah tim
yang solid dan bekerjasama dengan baik , karena dengan adanya tim yang solid dan kerjasama yang baik bisa memunculkan ide-ide baru yang
kreatif dan inovatif. Dengan ide dan eksekusi yang tepat, tentunya para founder
tidak akan kesulitan menarik minat masyarakat maupun mencari investor.
Co Working Space Di Indonesia
Code
Margonda adalah sebuah tempat untuk teman-teman #KomunitasDepok bisa mengadakan
acara rutin komunitas. Terdapat juga Coworking Space untuk para startup yang
ingin berkreasi namun memiliki keterbatasan tempat kerja.
CodeMargonda merupakan co-working space pertama di kota Depok, Jawa Barat dan
didirikan oleh Tommy Herdiansyah dan Febrian Shandy Rifano pada September 2013.
Coworking space yang satu ini cukup mencuri perhatian karena kerap menjadi
lokasi kegiatan komunitas digital dan non-digital di Depok, termasuk komunitas
developer mobile yang tumbuh pesat di Depok. Tempat ini bertujuan untuk
memfasilitasi interaksi dan kolaborasi antara startup lokal yang ada di
wilayahnya. Tempat ini juga dilengkapi dengan berbagai fasilitas untuk 35
orang, dan juga memiliki ruang rapat, dan ruang diskusi.
Tim atau individu yang non-profit bisa
menggunakan tempat ini secara gratis. Tapi mereka yang mencari profit dari
usahanya harus membayar. Biaya sewanya adalah Rp 15.000 per empat jam untuk
member dan Rp 25.000 untuk non-member. Biaya sewa per bulannya sebesar Rp
660.000, dan biaya sewa per tahunnya sebesar Rp 7,9 juta.
Selain menyediakan tempat, CodeMargonda
juga sering mengadakan event gratis atau berbayar seperti workshop dan diskusi.
Code
Margonda didirikan dengan tujuan untuk menyediakan tempat oke untuk komunitas,
start up, freelance dan siapa pun yang ingin bekerja sama atau berkolaborasi
untuk berkumpul, berdiskusi, berbagi ide, dan melakukan hal-hal keren lainnya.
Ruang Pertemuan : Code Margonda
Dinding Depan : Code Margonda
Komentar
Jadi
Coworking
telah menjadi sebuah fenomena di luar negeri maupun Indonesia dan memberikan
manfaat yang positif bagi produktivitas dan kepercayaan diri dari si
partisipan. Banyak dari partisipan di coworking space ini adalah orang-orang
yang masuk ke dalam kategori entrepreneur atau freelancer. Bagi orang-orang
ini, bekerja tidak terbatas pada ruang kantor ataupun aturan yang sudah fixed.
Para entrepreneur ini biasa bekerja tak kenal waktu dan di mana saja untuk
mencapai visi-nya, sehingga dibutuhkan suatu sarana pendukung kebebasan
tersebut agar semua potensi kreativitas dapat dikeluarkan secara maksimal.
Dari
Ruangan diatas dapat dianalisis dari Buku The Liang Gie untuk Tata Ruang
Perkantorannya itu sendiri Dan Menurut saya tata ruang dalam Ruang pertemuan
ini sangat strategis penempatan kursi dan mejanya sesuai Ruang Pertemuan ini
menggunakan Tata Ruang tertutup menggunakan Asas jarak terpendek jadi dapat
mempermudah komunitas untuk melakukan pertemuan sehingga mereka dapat saling
bertatap muka dengan yang lainnya dan dapat mempermudah dalam melakukan
komunikasi antar sesame,untuk persyaratan lingkungan fisiknya Ruang ini sudah
terlihat kebersihannya dan sangat terjaga ,penempatan LCD dan papan sudah
sesuai kemudian terdapat juga gallon untuk air minum.untuk Cahaya : menggunakan
cahaya lampu dan sinar matahari dari ventilasi diatas jendela tersebut.Suara :
Letak yang strategis dapat membuat ruangan menjadi nyaman sehingga suara dari
luar tidak terdengar ke dalam karena ruangan ini menggunakan dinding tembok
yang bernuansa klasik sehingga suara gaduh ramai tidak terdengar kedalam.Warna
: untuk warna menggunakan warna yang netral dan sesuai dengan tata ruang dan
tidak kontras terhadap penglihatan.Udara : untuk Suhu udaranya menggunakan AC
dan juga dari jendela-jendela yang terdapat pada ruangan tersebut .
Jadi dapat disimpulkan bahwa ruangan ini sudah sesuai dengan Tata Ruang yang diinginkan.Saran untuk tempat galon air minum agak dibersihkan mejanya agar tidak kelihatan tidak rapi dan berserakan seperti diatas.
Semoga tertarik dengan co working space ini Thank you all













